STAI YAPNAS Jeneponto Gelar Dialog Keperempuanan: Bahas Tantangan Kesetaraan Gender di Tengah Paternalisme Global

Dalam rangka memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang jatuh setiap tanggal 25 November, Koordinator Perguruan Tinggi Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS) STAI YAPNAS Jeneponto menyelenggarakan Dialog Keperempuanan bertema “Titik Balik Kebangkitan Perempuan; Tantangan dan Peluang Pembangunan Kesetaraan Gender di Tengah Gempuran Paternalisme Global”.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kampus STAI YAPNAS Jeneponto, Tonrokassi, Tamalatea, ini menjadi wadah refleksi dan diskusi aktif yang mempertemukan mahasiswa, dosen, dan pemangku kebijakan untuk membicarakan peran strategis perempuan dalam pembangunan bangsa.

Dialog dibuka secara resmi oleh Bupati Jeneponto Drs. H. Iksan Iskandar, M.Si, yang memberikan apresiasi terhadap inisiatif STAI YAPNAS dalam membangun kesadaran dan edukasi gender melalui kegiatan ilmiah.

“Perempuan yang baik adalah tiang negara. Mereka harus mampu menjawab tantangan zaman, tidak hanya dengan kecantikan fisik, tapi juga kecantikan hati dan pikiran yang memengaruhi langkah serta tutur kata,” ujar Bupati dalam sambutannya.

Beliau juga menyoroti rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Jeneponto yang disebabkan oleh rendahnya akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ia mengajak seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa STAI YAPNAS, untuk menjadi bagian dari solusi.

“Mahasiswa adalah garda terdepan pembangunan daerah. Masa depan Jeneponto ada di tangan pemuda yang cerdas, berkarakter, dan berkomitmen pada nilai-nilai bangsa,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua STAI YAPNAS Jeneponto, Dr. Hartina Fattah, M.M, menyampaikan bahwa dialog ini menjadi momen untuk menghidupkan kembali semangat emansipasi perempuan sebagaimana diperjuangkan oleh tokoh nasional R.A. Kartini. Ia juga menekankan peran STAI YAPNAS dalam membangun kualitas pendidikan di Jeneponto.

“STAI YAPNAS telah berdiri sejak tahun 2000 dan saat ini telah menghasilkan 1.892 alumni. Kami hadir di Butta Turatea dengan semangat Gammara melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” ungkap Dr. Hartina.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan agar sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah terus ditingkatkan demi pengembangan STAI YAPNAS sebagai pusat studi dan penelitian lintas bidang.

Dalam sesi terpisah, Ketua MAPANCAS STAI YAPNAS, Hari Susanto, menjelaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya memiliki sejarah panjang dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan menjadi garda terdepan melawan paham komunisme di kalangan pemuda dan civitas akademika.

Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, di antaranya Kadis Infokom Mustaufik, Kadis P3A Dr. Farida, Kadis Dukcapil, serta para dosen, mahasiswa lintas lembaga, dan Dewan Mahasiswa STAI YAPNAS Jeneponto.

Melalui dialog ini, STAI YAPNAS Jeneponto menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya fokus pada pengembangan intelektual, tetapi juga pada isu-isu sosial kemasyarakatan, termasuk pemberdayaan dan perlindungan perempuan di era modern

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top